Laporan praktikum mikrobiologi Pembuatan media PCA dan NB
Laporan
praktikum ke-1
Hari/Tanggal : Sabtu, 4 Maret 2017
m.k Mikrobiologi Akuatik Kelompok : X
Asisten :
Disusun oleh:
M ZIKRIL HAKIM
J3H116037
PROGRAM
STUDI TEKNOLGI PRODUKSI DAN
MANAJEMEN
PERIKANAN
BUDIDAYA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
I.PENDAHULUAN
I.1.Latar
Belakang
Media adalah tempat tumbuh
mikrorganisme yang mengandung nutrisi, air, sumber energi, sumber karbon,
sumber nitrogen, sumber mineral, sumber senyawa penerima elektron, faktor
pertumbuhan. Fungsi Media Menumbuhkan mikroorganisme untuk mengisolasi
mikroorganisme tertentu, mengidentifikasi mikroorganisme dan mempelajari kemampuan
penghambatan pertumbuhan mikroorganisme.
Jenis Media Media alami adalah bahan alami misalnya telur, bagian tanaman, bahan hewani lain, media sintetik misalnya medium untuk Clostridium, Fusarium, etc. Dan media semi-sintetik: campuran media alami dan sintetik, misalnya potato-dextrose, carrot juice agar, dll. Media Universal adalah media yang menyatukan antara media selektif dan media diferensial. Media selektif adalah media yang mampu menumbuhkan bakteri tertentu (bakteri target atau bakteri yang kita inginkan) dan menghambat pertumbuhan bakteri lain (bakteri non target). Kata kunci disini adalah “selektif”, yang artinya memilih. Salah satu contoh media selektif adalah Phenylethyl Alkohol Agar (PEA). PEA berfungi untuk menumbuhkan bakteri Gram positif. PEA mengandung alcohol, sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Gram negative. Media diferensial berfungsi untuk membedakan karakter tertentu dari bakteri yang dekat kekerabatannya. Karakter tersebut dapat berupa warna dan bentuk dari koloni. Perbedaan karakter yang terbentuk tersebut menjadi tahap yang sangat penting dalam proses diferensiasi dan dasar untuk proses identifikasi selanjutnya. Kata kunci disini adalah “differentiate”, yang artinya membedakan. Salah satu contoh media diferensial adalah Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). EMB Agar berfungsi untuk membedakan bakteri yang mampu memfermetasikan dengan bakteri yang tidak mampu memfermentasikan laktosa. Jika ada jenis bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa, maka bakteri tersebut akan membentuk warna, sedangkan jenis bakteri yang tidak mampu memfermentasikan laktosa, biasanya tidak ada warna yang terbentuk dari koloni bakteri tersebut. Contoh yang paling banyak ditemui adalah terbentuknya warna hijau metalik dari koloni E. coli. Ada beberapa bentuk media yaitu, Media cair menggunakan broth untuk mikroorganisme yang motile (bergerak), Media padat menggunakan 1,5% agar untuk semua mikroorganisme, Media semi padat atau semi-cair menggunakan 0,75% agar untuk mikroorganisme yang perlu banyak air.
PustakaJenis Media Media alami adalah bahan alami misalnya telur, bagian tanaman, bahan hewani lain, media sintetik misalnya medium untuk Clostridium, Fusarium, etc. Dan media semi-sintetik: campuran media alami dan sintetik, misalnya potato-dextrose, carrot juice agar, dll. Media Universal adalah media yang menyatukan antara media selektif dan media diferensial. Media selektif adalah media yang mampu menumbuhkan bakteri tertentu (bakteri target atau bakteri yang kita inginkan) dan menghambat pertumbuhan bakteri lain (bakteri non target). Kata kunci disini adalah “selektif”, yang artinya memilih. Salah satu contoh media selektif adalah Phenylethyl Alkohol Agar (PEA). PEA berfungi untuk menumbuhkan bakteri Gram positif. PEA mengandung alcohol, sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Gram negative. Media diferensial berfungsi untuk membedakan karakter tertentu dari bakteri yang dekat kekerabatannya. Karakter tersebut dapat berupa warna dan bentuk dari koloni. Perbedaan karakter yang terbentuk tersebut menjadi tahap yang sangat penting dalam proses diferensiasi dan dasar untuk proses identifikasi selanjutnya. Kata kunci disini adalah “differentiate”, yang artinya membedakan. Salah satu contoh media diferensial adalah Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). EMB Agar berfungsi untuk membedakan bakteri yang mampu memfermetasikan dengan bakteri yang tidak mampu memfermentasikan laktosa. Jika ada jenis bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa, maka bakteri tersebut akan membentuk warna, sedangkan jenis bakteri yang tidak mampu memfermentasikan laktosa, biasanya tidak ada warna yang terbentuk dari koloni bakteri tersebut. Contoh yang paling banyak ditemui adalah terbentuknya warna hijau metalik dari koloni E. coli. Ada beberapa bentuk media yaitu, Media cair menggunakan broth untuk mikroorganisme yang motile (bergerak), Media padat menggunakan 1,5% agar untuk semua mikroorganisme, Media semi padat atau semi-cair menggunakan 0,75% agar untuk mikroorganisme yang perlu banyak air.
Hadioetomo RS. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Gramedia Pusaka Utama. Jakarta
I.2.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah sebagai berikut : Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan media PCA
(Plate Count Agar) dan NB (Nutrient Broth).
II.
METODOLOGI
2.1.Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2017 Bertempat di CA
BIO 2 pada pukul 09.00 sampai 13.00 WIB.
2.2.Alat
dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada
praktikum berupa tabung reaksi, tabung Erlenmeyer, gelas ukur, gelas piala,
cawan petri, pipet mohr, bulp, hot
plate, timbangan, Bunsen, autoklaf, alumunium foil, plastic warp, dan kertas
buram.
Sedangkn media atau bahan yang
digunakan berupa alcohol, media PCA (Plate Count Agar), NB (Nutrient Broth),
dan Aquades.
2.3.
Prosedur
Kerja
2.3.1.
Pembuatan Media PCA
Langkah
pertama timbang terlebih dahulu media pembuatan PCA sebanyak 5 gram untuk
dilarutkan ke dalam 600ml air, kemudian masukan air ke dalam gelas piala
sebanyak 600ml dan masukan mediayang sudah di timbang ke gelas ipala, kemudian
panaskan larutan tersebut dengan hot plate sambil diaduk secara merata selama
beberapa menit hingga media PCA terlarut, lalu tuang larutan tersebut ke dalam
tabung Erlenmeyer dan ditutup bagian atas tabung dengan alumunium foil.
2.3.2.
Pembuatan Media NB
Langkah
pertama sama dengan pembuatan PCA, hitung kebutuhan NB seperlunya, lalu akan
didapatkan juga berapa aquades yang diperlukan. Masukan media NB yang
dibutuhkan ke tabung Erlenmeyer dan campurkan aquades sesuai dengan hasil
perhitungan, lalu aduk hingga merata karena media NB tidak perlu dipanaskan.
2.3.3.
Penempatan Media PCA
Setelah
media PCA selesai dibuat sesuai dengan prosedurnya lalu kita akan menempatkan
media PCA, namun sebelum menempatkan media PCA, tangan harus steril terlebih
dahulu dengan menggunakan alkohol yang disemprotkan ke tangan dan sterilkan
juga semua tempat yang akan digunakan. Siapkan Bunsen untuk memanaskan media
PCA yang sudah di autoklaf yang berada di dalam Erlenmeyer supaya tidak menjadi
agar. Kemudian media PCA yang sudah di autoklaf akan kita tuang ke dalam cawan
petri yang sudah di autoklaf juga sampai terisi sebanyak setengah cawan petri.
Setelah selesai menuang cairan PCA ke dalam cawan petri lalu tutup cawan petri
dan diamkan hingga menjadi agar, lalu bungkus cawan petri menggunakan kertas
buram dan simpan di ruang incubator untuk diamati apakah terkontaminasi atau
tidak pada praktikum selanjutnya.
III.
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1.Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang sudah
kita lakukan, mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan alat-alat dan bahan
atau media dengan baik dan benar, lalu dapat mengetahui cara pembuatan media
PCA (Plate Count Agar) dan NB (Nutrient Broth).
3.2.Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya
adalah supaya kita semua dapat lebih berhati-hati lagi dengan penggunaan
alat-alat dan bahan yang kita gunakan untuk praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadioetomo RS. 1993.
Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Gramedia Pusaka Utama.
Jakarta.
Volk.
Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1993.
Dwidjoeseputro, D. Dasar-dasar Mikrobiologi.
Jakarta: Djambatan, 1994.
Komentar
Posting Komentar